Rabu, 10 April 2013

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN PERIKANAN TANGKAP DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan pasal 46 ayat 1 menyatakan bahwa, pemerintah dan pemerintah daerah menyusun dan mengembangkan sistem informasi dan data statistik perikanan serta menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan, analisis, penyimpanan, penyajian, dan penyebaran data potensi, pemutakhiran data perikanan, sarana dan prasarana, produksi, penanganan, pengolahan dan pemasaran ikan, serta data sosial ekonomi yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan sumberdaya ikan dan pengembangan sistem bisnis perikanan. Pasal 46 ayat 2, pemerintah dan pemerintah daerah mengadakan pusat data dan informasi perikanan untuk menyelenggarakan sistem informasi dan data statistik perikanan. Pasal 47 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah membangun jaringan informasi perikanan dengan lembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri dan Pasal 47 ayat 2 menyatakan bahwa sistem informasi dan data statistik perikanan harus dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh pengguna data statistik dan informasi perikanan.
Berdasarkan rincian undang-undang tersebut dapat diartikan bahwa setiap instansi pemerintah wajib membuat suatu sistem informasi bidang perikanan agar informasi dan data statistik perikanan harus dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh pengguna data statistik dan informasi perikanan. Dalam hal ini khususnya sistem informasi sumberdaya dan lingkungan bidang perikanan tangkap di Kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat.
Selama ini banyak lembaga-lembaga penelitian dan juga instansi pemerintah lainnya melakukan penelitian dan pengambilan data mengenai bidang sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap. Data hasil penelitian tersebut belum diolah dan disusun dengan baik yang mengakibatkan kurang atau lambatnya informasi yang diterima oleh masyarakat kita bahkan instansi-instansi terkait itu sendiri, akibatnya susah dalam menentukan perencanaan pembangunan perikanan tangkap selanjutnya. Karena banyaknya data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap yang belum tersusun dan terorganisasi dengan baik, maka dibutuhkanlah suatu Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap agar penyampaian suatu informasi menjadi lebih baik dan dapat diakses setiap saat oleh seluruh lapisan masyarakat kita dan mempermudah dalam pengambilan keputusan guna pembangunan bidang perikanan tangkap selanjutnya.

Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dalam manajemen pendataan di Kabupaten Padang Pariaman antara lain:
1) Penyimpanan data yang ada masih dalam bentuk lembaran-lembaran kertas dan tidak tersusun dengan rapi.
2) Ruang yang dibutuhkan dalam penyimpanan data memerlukan tempat yang besar sehingga proses pencarian data membutuhkan waktu yang lama.
3) Tenaga kerja yang digunakan dalam pengumpulan data banyak sehingga biaya operasinyapun membutuhkan banyak biaya.
4) Pengelolaan data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap masih belum maksimal sehingga perencanaan pembangunan perikanan tangkap tidak bisa dilakukan dengan baik.

Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1) Membantu pemerintah dan instansi terkait untuk memecahkan berbagai permasalahan mengenai pengelolaan dan penyimpanan data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap.
2) Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah dan instansi terkait dalam penentuan kebijakan terkait dengan pengelolaan data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap.
3) Bagi peneliti berguna untuk menambah kemampuan keilmuan, khususnya dalam bidang sistem informasi perikanan tangkap.




TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi
Konsep dasar sistem informasi
Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya Suyatno (2004) menjelaskan informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi manusia. Selanjutnya menurut Sutabri (2004) informasi adalah data yang telah diklarifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Sistem informasi merupakan penerapan di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen. Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri, 2004).

Komponen sistem informasi
Menurut Jogiyanto (1999) mengatakan bahwa sistem informasi disebut sebagai istilah blok bangunan (building block), antara lain blok masukan (input block), blok model (model block), blok basis data (database block), blok teknologi (technology block) dan blok kendali (control block). Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya
1) Blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukan.
2) Blok model, terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3) Blok keluaran, merupakan produk yang dihasilkan dari sistem informasi yang berupa informasi yang baik serta bermanfaat dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen semua pemakai.
4) Blok teknologi, merupakan suatu tool-box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5) Blok basis data, merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan untuk mengakses atau memanipulasinya digunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Pengorganisasian terhadapa basis data sangat perlu dilakukan agar informasi yang dihasilkan baik dan efesien kapasitas penyimpanannya.
6) Blok kendali, perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwal hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun dapat langsung segera diperbaiki. Hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan yang terjadi di dalam sistem, ketidakefesienan, sabotase, dan lain-lain.

METODOLOGI
Waktu dan Tempat Penelitian
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2010 di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Pengolahan data dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2011, sedangkan penyusunan skripsi dilaksanakan pada bulan Agustus 2011.

Bahan dan Alat
Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap yang ada di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Padang Pariaman dan instansi lain yang terkait, sedangkan alat yang yang digunakan adalah:
1) Seperangkat komputer.
2) Software Microsoft Access dan Microsoft Visual Basic 6.0, sebagai alat utama dalam pembuatan database dan disain sistem informasi.
3) Adobe Photoshop CS, CorelDRAW X4, dan ArcView 3.3, sebagai alat tambahan dalam desain sistem informasi
4) Harddisk dan flashdisk, sebagai media penyimpanan data



HASIL



Implementasi Sistem Informasi
Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap Kabupaten Padang Pariaman (SI-PSLP) memberikan kemudahan dalam proses pemasukan dan pengambilan data maupun informasi mengenai sumberdaya dan lingkungan di Kabupaten Padang Pariaman. Setelah melakukan coding (pengkodean program) dengan menggunakan Visual Basic. List coding program SI-PSLP dapat dilihat pada Lampiran 3. Berikut adalah desain antar muka pada SI-PSLP:

1) Form login
Form login ini dibuat bertujuan untuk memisahkan pengguna sistem informasi baik sebagai user atau sebagai admin. Form login juga bertujuan untuk menjaga keamanan data di dalam database SI-PSLP. Keamanan data yang dimaksud adalah untuk mencegah pihak-pihak yang tidak berhak dalam melakukan penambahan, pengahapusan dan pengubahan data.
Pihak yang masuk sebagai admin bisa melakukan manajemen database yang ada di dalam SI-PSLP. User adalah pihak yang tidak disediakan layanan manajemen data dan user hanya bisa melihat data dan informasi yang sudah ada di dalam SI-PSLP. Masuk sebagai user bisa langsung memilih tombol pengguna, sedangkan masuk sebagai admin memilih tombol administrasi kemudian akan muncul form login bagi admin. Selanjutnya admin memasukan nama pengguna dan kata sandi dan kemudian admin bisa langsung melihat menu utama SI-PSLP. Form login bagi user dapat dilihat pada Gambar 29 dan form login sebagai admin dapat dilihat pada Gambar 30.
Gambar 29 Form login pengguna (user).

Gambar 30 Form login untuk admin.

Menu utama
Menu utama merupakan tampilan induk yang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah admin dan user (pengguna) dalam mengakses menu yang lainnya di dalam sistem. Menu utama terdiri dari sepuluh menu yang bisa diakses oleh admin yaitu sumberdaya ikan, lingkungan, sarana prasarana, sosial ekonomi, referensi, info, bantuan dan admin. Jika sebelumnya masuk sebagai pengguna pada form login, maka pilihan menu manajemen data tidak bisa diakses oleh user (pengguna).
Menu utama berada di sebelah kiri tampilan SI-PSLP dan selalu terlihat pada setiap menu lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pengguna lebih mudah dalam menuju menu lain yang diinginkan. Tampilan menu utama dapat dilihat pada Gambar 31.



Menu sumberdaya ikan

Menu sumberdaya ikan terdiri dari tujuh sub menu yaitu pelagis besar, pelagis kecil, demersal besar, demersal kecil, ikang karang, ikan hias dan udang (Gambar 32). Setiap sub menu akan menampilkan informasi sumberdaya ikan berupa tahun, nama indonesia, nama ilmiah, produksi, nilai produksi, musim ikan, taksonomi, tingkah laku, penyebaran dan peta sebaran. Informasi yang ditampilkan berasal dari database yang sudah dibangun (Gambar 33). Untuk melihat tampilan setiap sub menu pengguna bisa langsung memilih tombol setiap sub menu berdasarkan keinginan pengguna. Pada setiap sub menu, data yang akan ditampilkan bisa dilakukan pencarian berdasarkan tahun, nama indonesia ikan dan nama ilmiah ikan.
Data dan informasi yang ditampilkan bisa dicetak laporannya langsung melalui printer yang terinstalasi pada komputer dan juga bisa transfer ke dalam format lain. Fasilitas ini tersedia pada tampilan laporan (Gambar 34). Baik admin ataupun user bisa mengakses halaman pada setiap sub menu dalam menu sumberdaya ikan. Khusus untuk pilihan taksonomi dan penyebaran ikan pengguna bisa memilih tombol taksonomi dan penyebaran. Data dan informasi yang ditampilkan adalah taksonomi setiap jenis ikan dan juga peta sebaran setiap jenis ikan di Kabupaten Padang Pariaman. Tampilan taksonomi dan penyebaran jenis ikan dapat dilihat pada Gambar 35.
Gambar 32 Tampilan menu sumberdaya ikan.

Gambar 33 Tampilan sub menu pelagis besar.

Gambar 34 Tampilan taksonomi dan penyebaran jenis ikan.

Gambar 35 Tampilan laporan total produksi ikan.

Menu lingkungan
Menu lingkungan dari empat sub menu yaitu (a) lingkungan fisika, (b) lingkungan kimia, (c) lingkungan biologi, dan (d) ekosistem pantai. Pada setiap sub menu data dan informasi yang ditampilkan merupakan data spasial yang sudah diolah oleh suatu lembaga atau peneliti, data tersebut memiliki format .shp (shapefile). Data tersebut memiliki referensi keruangan (geografi). Setiap bagian dari data tersebut selain memberikan gambaran tentang suatu fenomena, juga dapat memberikan informasi mengenai lokasi dan juga persebaran dari fenomena tersebut dalam suatu ruang (wilayah). Pengguna bisa melihat peta kawasan pada setiap informasi yang ditampilkan di dalam menu lingkungan.
Peta kawasan yang dilihat dapat dilakukan pembesaran jika pengguna kesulitan dalam melihat kawasan dan juga bisa melakukan pengecilan kembali kepada ukuran semula. Informasi yang diambil dari database tersendiri untuk setiap peta yang sudah dilakukan proyeksi koordinat. Pada setiap sub menu juga disediakan tombol laporan untuk mencetak data langsung melalui printer yang sudah terinstalasi di dalam komputer. Bentuk tampilan setiap sub menu pada menu lingkungan adalah sebagai berikut:

Sub menu lingkungan fisika
Sub menu ini berisikan informasi mengenai suhu, arus, gelombang, bathimetri dan kecerahan di perairan Kabupaten Padang Pariaman. Informasi yang ditampilkan merupakan informasi data spasial berupa peta digital dalam format .shp. Atribut informasi dapat dilihat pada sebelah kiri tampilan peta dan koordinatnya dilihat di sebelah kanan atas tampilan peta.
Pengguna bisa melakukan pemilihan data berdasarkan tahun dan dapat melakukan perubahan simbol berdasarkan atribut data yang ada pada database untuk setiap data spasial lingkungan yang disediakan oleh SI-PSLP. Untuk melakukan pembesaran, pengecilan dan penampilan info peta disediakan tombol pada bagian kiri atas tampilan peta. Untuk melihat laporan disediakan tombol laporan pada bagian bawah. Tampilan sub menu lingkungan fisika dapat dilihat pada Gambar 36. Tampilan laporan sub menu lingkungan fisika dapat dilihat pada Gambar 37.

Gambar 36 Tampilan sub menu lingkungan fisika.

Gambar 37 Tampilan laporan sub menu lingkungan fisika.

Sub menu lingkungan kimia
Sub menu lingkungan kimia berisikan informasi mengenai pH, salinitas, nitrat, fosfat dan oksigen terlarut di perairan Kabupaten Padang Pariaman. Bentuk tampilan informasi yang ditampilkan sebagian besar mempunyai kemiripan dengan tampilan sub menu lingkungan fisika. Informasi yang ditampilkan juga merupakan data spasial berupa peta digital dalam format .shp. Atribut informasi dapat dilihat pada sebelah kiri tampilan peta dan koordinatnya dilihat di sebelah kanan atas tampilan peta. Pemilihan juga berdasarkan tahun dan dapat melakukan perubahan simbol berdasarkan atribut data yang ada pada peta digital lingkungan kimia. Untuk melihat laporan disediakan tombol laporan pada bagian bawah. Tampilan sub menu lingkungan kimia dapat dilihat pada Gambar 38. Tampilan laporan sub menu lingkungan kimia dapat dilihat pada Gambar 39.
Gambar 38 Tampilan sub menu lingkungan kimia.

Gambar 39 Tampilan laporan sub menu lingkungan kimia.


c) Sub menu lingkungan biologi
Sub menu lingkungan biologi menampilkan informasi mengenai keadaan fitoplankton, zooplankton, khlorofil dan benthos. Bentuk tampilan informasi yang ditampilkan sebagian besar mempunyai kemiripan dengan tampilan sub menu lingkungan yang lainnya. Informasi yang ditampilkan juga merupakan data spasial berupa peta digital dalam format .shp. Pemilihan data juga berdasarkan tahun pendataan dan pengguna juga bisa melihat laporan dengan memilih tombol laporan pada bagian bawah. Tampilan sub menu lingkungan biologi dapat dilihat pada Gambar 40. Tampilan laporan sub menu lingkungan biologi dapat dilihat pada Gambar 41.
Gambar 40 Tampilan sub menu lingkungan biologi.

Gambar 41 Tampilan laporan sub menu lingkungan biologi.

d) Sub menu ekosistem pantai
Sub menu ekosistem pantai berisikan informasi mengenai kondisi terumbu karang, mangrove dan padang lamun di perairan Kabupaten Padang Pariaman. Bentuk tampilan informasi yang ditampilkan juga mempunyai kemiripan dengan tampilan sub menu lingkungan lainnya. Informasi yang ditampilkan juga merupakan data spasial berupa peta digital dalam format .shp. Atribut informasi dapat dilihat pada sebelah kiri bawah tampilan peta dan koordinatnya dilihat di sebelah kanan atas tampilan peta. Pengguna juga bisa melakukan pemilihan data berdasarkan tahun dan dapat melakukan perubahan simbol berdasarkan atribut data yang ada pada peta digital lingkungan kimia. Untuk melihat laporan disediakan tombol laporan pada bagian bawah. Tampilan sub menu ekosistem pantai dapat dilihat pada Gambar 42. Tampilan laporan sub menu ekosistem pantai dapat dilihat pada Gambar 43.
Gambar 42 Tampilan sub menu ekosistem pantai.


Gambar 43 Tampilan laporan sub menu ekosistem pantai.

Kelebihan dan Kekurangan SI-PSLP
Suatu sistem informasi dapat dilihat kelebihan dan kekurangannya setelah sistem informasi itu berjalan. Hal ini juga berlaku untuk semua sistem informasi, tidak terkecuali SI-PSLP. Adapun kelebihan SI-PSLP ini antara lain:
1) Proses pencatatan dan pengelolaan data menjadi lebih mudah dengan menggunakan sistem informasi berbasis komputer
2) Proses penyimpanan data tidak memerlukan ruang yang besar dan terorganisir dengan baik, karena semua data sudah tersimpan dalam satu kesatuan basisdata.
3) Proses pencarian data lebih mudah dan cepat. Data yang disajikan juga lebih rapi dan tersusun dengan baik secara sistematis sehingga pencarian data dan informasi mudah untuk dilakukan.
4) Tenaga kerja yang digunakan untuk pengelolaan data lebih sedikit dengan adanya teknologi komputer.
5) Tingkat ketelitian yang dihasilkan dari proses pengolahan data menjadi lebih tinggi karena sistem yang sudah terkomputerisasi

Selain kelebihan, SI-PSLP juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
1) Sistem informasi ini belum berbasis website, sehingga ketersedian dan informasi belum bisa diakses melalui internet ataupun teknologi jaringan komputer.
2) Keseluruhan data dan file dalam sistem bisa saja terhapus dari komputer akibat adanya virus. Oleh karena itu sistem keamanan komputer harus benar-benar diperhatikan oleh para pengguna.
3) Membutuhkan keahlian khusus bagi pengelola sistem, karena setiap pendataan memilki aturan tersendiri.

KESIMPULAN
Kesimpulan
Setelah melakukan tahapan perencanaan sampai dengan validasi sistem informasi dapat ditarik kesimpulan :
1) Sistem informasi yang dihasilkan diberi nama Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap Kabupaten Padang Pariaman (SI-PSLP). Terdapat 5 komponen dalam SI-PSLP, yaitu data, admin, SI-PSLP, informasi dan user.
2) Sistem informasi ini terdiri dari lima menu utama, yaitu sumberdaya ikan, lingkungan, sarana prasarana, sosial ekonomi dan manajemen data. Pada menu sumberdaya ikan dapat diakses informasi mengenai jenis ikan, taksonomi ikan, tingkah laku ikan, penyebaran ikan, produksi dan nilai produksi ikan. Menu lingkungan menampilkan informasi mengenai kondisi lingkungan fisika, lingkungan kimia, lingkungan biologi dan ekosistem pantai. Menu sarana prasarana menampilkan informasi alat penangkapan ikan, kapal perikanan, alat bantu penangkapan dan PPI. Pada menu sosial ekonomi informasi yang ditampilkan adalah nelayan, pemberdayaan nelayan dan kelompok nelayan. Menu manajemen data merupakan menu yang bisa digunakan oleh admin untuk mengelola data sumberdaya ikan, lingkungan, sarana prasarana dan sosial ekonomi. Setiap menu terkoneksi dengan menu yang lainnya sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya.
3) SI-PSLP memiliki fasilitas dalam melakukan manipulasi data (penambahan, penghapusan dan pengubahan) dan mencetak data langsung melalui printer yang sudah terinstalasi di dalam komputer.












2 komentar: